Membuat Benchmark di Golang
September 2, 2018
Ketika membuat suatu aplikasi tidak dipungkiri salah satu faktor yang sangat penting yaitu kecepatan. Baik kecepatan load data, kecepatan dalam menjalankan suatu perintah ataupun ketika membuka dan menutup aplikasi. Tentunya perlu instrument untuk mengetahui seberapa cepat kode kita, dalam hal ini perasaan tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur. Menariknya pada bahasa pemrograman golang sudah ada library standar untuk mengukur seberapa cepat perintah dalam kode yang sering disebut benchmarking.
Kali ini contoh kasus untuk komparasi performa saya menggunakan 2 sorting sederhana yaitu bubble sort dan shell sort. Kira-kira mana yang lebih cepat ya? Ah iya, jangan pake perasaan tapi pake hasil benchmark untuk menentukan siapa yang paling cepat. Berikut contoh 2 sorting tersebut.
// sort.gopackage benchmarkimport "math/rand"// BubbleSort sorting array of integer using bubble sortfunc BubbleSort(arr []int) []int { tmp := 0 for i := 0; i < len(arr); i++ { for j := 0; j < len(arr)-1-i; j++ { if arr[j] > arr[j+1] { tmp = arr[j] arr[j] = arr[j+1] arr[j+1] = tmp } } } return arr}// ShellSort sorting int using shell sortfunc ShellSort(arr []int) []int { for d := int(len(arr) / 2); d > 0; d /= 2 { for i := d; i < len(arr); i++ { for j := i; j >= d && arr[j-d] > arr[j]; j -= d { arr[j], arr[j-d] = arr[j-d], arr[j] } } } return arr}// RandArray helper for create random arrayfunc RandArray(n int) []int { arr := make([]int, n) for i := 0; i <= n-1; i++ { arr[i] = rand.Intn(n) } return arr}
Pada artikel sebelumnya tentang Unit Test sudah dibahas tentang bagaimana caranya membuat unit test pada suatu package, penggunaan benchmark juga tetap menggunakan package testing namun menggunakan variabel B
bukan T
seperti yg digunakan pada Unit Test. Langsung saja pada penggunaanya dalam kode berikut.
package benchmark_testimport ( "testing" "github.com/h4ckm03d/blog-codes/golang101/benchmark")func BenchmarkBubbleSorting(b *testing.B) { arr := benchmark.RandArray(100) for n := 0; n < b.N; n++ { benchmark.BubbleSort(arr) }}func BenchmarkShellSorting(b *testing.B) { arr := benchmark.RandArray(100) for n := 0; n < b.N; n++ { benchmark.ShellSort(arr) }}
Untuk menjalankan benchmark sama dengan unit test, hanya saja menggunakan parameter tambahan -bench=.
untuk semua benchmark. Jika ingin menjalankan salah satu bisa menggunakan -bench=ShellSort
, menggunakan nama fungsi benchmark tanpa menggunakan kata Benchmark
. Berikut hasil benchmark dari 2 fungsi sorting diatas.
➜ benchmark git:(master) ✗ go test -bench=.goos: darwingoarch: amd64pkg: github.com/h4ckm03d/blog-codes/golang101/benchmarkBenchmarkBubbleSorting-12 300000 4181 ns/opBenchmarkShellSorting-12 3000000 433 ns/opPASSok github.com/h4ckm03d/blog-codes/golang101/benchmark 3.049s➜ benchmark git:(master) ✗ go test -bench=BubbleSortgoos: darwingoarch: amd64pkg: github.com/h4ckm03d/blog-codes/golang101/benchmarkBenchmarkBubbleSorting-12 300000 4188 ns/opPASSok github.com/h4ckm03d/blog-codes/golang101/benchmark 1.306s➜ benchmark git:(master) ✗
Pada hasil perintah go test -bench=.
diatas menghasilkan 3 kolom:
-
Nama benchmark, contohnya
BenchmarkBubbleSorting-12
-
Total operasi yg dijalankan,
300000
-
waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan 1 fungsi dalam nanoseconds.
4181 ns/op
Jadi BubbleSort
perlu 4181 ns/op
dan ShellSort
memerlukan 433 ns/op
. Sudah jelas kalau pemenangnya adalah ShellShort
. Mudah bukan?
Sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya.
Code lengkapnya ada di github (opens in a new tab)