Tulisan ini adalah lanjutan dari Golang Unit Test. Kali ini membahas tentang test coverage, yaitu untuk mengetahui apakah unit test sudah memenuhi semua jalur logika dari sistem yang kita uji. Contoh sederhana sebagai berikut:
-
Suatu fungsi untuk menentukan nilai maksimal dari dua integer input.
-
Input didefinisikan dalam variabel
a
danb
. -
Jika
a
lebih besar atau sama denganb
maka returna
, sebaliknya jikab
lebih besar maka returnb
.
Sample code sebagai berikut:
package main
func Max(a, b int) int {
if a >= b {
return a
}
return b
}
Kemudian unit test sebagai berikut:
package main
import "testing"
func TestMax(t *testing.T) {
if Max(1, 3) != 3 {
t.Error("error, seharusnya 3")
}
// Jika pengecekan dibawah ini dihilangkan maka test coverage jadi 66.67%
if Max(4, 3) != 4 {
t.Error("error, seharusnya 4")
}
}
Jika test coverage dijalankan menggunakan perintah go test --cover
di cli maka hasilnya sebagai berikut:
$ go test --cover
PASS
coverage: 100.0% of statements
ok github.com/h4ckm03d/blog-codes/test-coverage 0.002s
Coba kita review unit testing diatas.
-
Fungsi Max mempunya 2 cabang logika dan terdiri dari 3 statement
if a >= b
,return a
, danreturn b
. -
Max(1, 3)
ini menghasilkan nilai 3, jika dirunut dari fungsi Max akan melewati 2 statementif a >= b
dan karena kondisi tidak terpenuh maka langsung kereturn b
. Jadi hanya tercover 2 statement sehingga test coverage jika pengecekanMax(4,3)
dihilangkan maka hasilnya 66.67%. -
Karena pemanggilan fungsi
Max(4,3)
menghasilkan jalur yang berbeda dengan proses pada no.2 yaituif a >= b
danreturn a
. Maka semua cabang logika dilewati, karena itulah hasil test coverage keseluruhan jadi 100%.
Semoga yang sedikit ini bisa membantu pemahaman tentang test coverage menggunakan golang. Sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya.